Pencarian

Selasa, 23 Februari 2010

Cara membuat virus


Cara membuat virus
Kita bisa membuat virus Influenza sendiri dengan metode genetik balik (reverse genetic), dengan catatan, kita mempunyai kloning seluruh genom atau cDNA-nya. Metode ini sangat mudah bagi anda yang sudah berpengalaman di dunia biologi molekular, karena hanya membutuhkan beberapa teknik dasar seperti pembuatan cDNA, kloning, menyusun-bangun plasmid, transfeksi, dan lain sebagainya.
Secara garis besar, prosesnya seperti ini. Genom virus Influenza (cDNA) kita sisipkan ke plasmid yang dikendarai oleh promotor RNA polimerase I dan diakhiri dengan pengakhir RNA polimerase I atau sekuens ribozyme. Transfeksi plasmid tersebut ke dalam sel akan menghasilkan transkrip RNA yang memiliki akhiran 5′ (5′-end) dan untuk akhiran 3′-nya (3′-end) akan dihasilkan oleh pengakhir RNA polimerase I atau ribozyme yang dapat membelah secara mandiri. Transkrip RNA polimerase I tidak memiliki cap (tudung) atau mengalami poliadenilasi, sehingga mirip transkrip virus Influenza aslinya. Untuk mendapatkan virus Influenza, kita transfeksikan 8 plasmid yang masing-masing berisi viral RNA plus 4 plasmid yang mengekspresikan polimerase dan protein NP yang dibutuhkan untuk mengawali replikasi virus ke dalam sel eukariotik. Untuk mengurangi jumlah plasmid yang harus ditransfeksikan, kita dapat menggabungkan transkrip RNA polimerase I (untuk sintesis viral RNA) dan transkrip RNA polimerase II (untuk sintesis mRNA) dalam satu cetakan. Cara lain yang lebih efektif adalah dengan menggabungkan ke-8 viral RNA dalam 1 plasmid.
Dengan cara ini, kita dapat mempelajari mekanisme replikasi virus Influenza dengan lebih baik. Metode ini juga mempermudah kita dalam mempelajari fungsi masing-masing protein virus Influenza. Kita juga dapat menciptakan virus Influenza yang dilemahkan yang berguna dalam pembuatan vaksin yang sulit dihasilkan dengan cara konvensional.mau daftar klik di sini http://www.co.cc/?id=190802

Minggu, 14 Februari 2010

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Ilmu yang memepelajari tentang klasifikasi makhluk hidup di sebut taksonomi.Makin tinggi tingkat takson makin sedikit persamaan yang di miliki anggota kelompok tersebut.Jika di antara tingkat suatu takson dengan tinkatan di bawahnya di perlukan adanya tingkatan yang bisa di gunakan kata sub(untuk tingkatan di bawah) dan super(untuk tingkatan di atasnya).


s
seorang ahli yang pertama kali meletakkan klasifikasi adalah Carolus Lineaus dengan aturan Binominal Nomenclatur sebagai berikut:
1.Setiap spesies di beri nama dengan dua kata
2.Kata pertama merupakan genus dan kata keduamenunjukkan sifat spesifikasinya
3.Kata pertama di awali dengan huruf kapital dan kata yang lainya menggunakan huruf kecil
4.Masing-masing kata di garis bawah atau di cetak miring
5.Menggunakan bahasa latin atau bahasa yang di latinkan

Contoh:
-Oryza sativa=Padi
-Homo sapiens=Manusia
-Zea mays=Jagung
-Panther tigris=Harimau